Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Barang Mahalnya Toraja

Kerbau belang seharga Rp.180.000.000 Salah satu destinasi wisata Toraja yang tak kalah menarik adalah pasar hewan di daerah Bolu, Rantepao – Toraja Utara. Masyarakat Toraja lebih mengenalnya sebagai ‘ pasa’ tedong’ (baca: ‘pasar kerbau’). Hal yang wajar jika disebut pasar kerbau karena mamalia tesebutlah yang paling banyak diperjual-belikan di sana. Hanya ada dua jenis hewan mamalia di jual di pasar hewan tersebut, jenis yang kedua adalah babi. Aktivitas di pasar kerbau tidak dilaksanakan setiap hari, hanya dilakukan sekali dalam 6 hari. Jadi, jika seseorang berkunjung ke pasar kerbau bukan pada hari pasar, maka lokasi yang dijadikan pasar kerbau tersebut tak jauh beda dari tanah kosong biasa yang dilengkapi dengan kios-kios dagang. Tanggal 22 Desember 2011, saya sengaja ikut om ke Rantepao yang akan beli perlengkapan bangunan dan beli babi untuk acara natal di Bastem. Momentum yang saya kejar adalah pasar kerbau di Rantepao, kebetulan hari itu adalah hari ‘pasa’ tedong’.

Saya di Makassar

Kamis 15 Desember 2011 saya tiba di Makassar. Sebelumnya saya pernah menulis, bahwa tidak ada yang special di Kota ini, satu-satunya yang special adalah karena kedatangan saya ha ha ha. LOL. Baiklah, pesawat yang saya tumpangi dengan kode penerbangan GA-072 mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 10.10 Wita. Hujan deras. Saya tertahan cukup lama di bandara karena menunggu sampai hujan reda. Saya mencoba bersabar sedikit menunggu om yang akan menjemput menggunakan sepeda motor, beliau masih terjebak hujan di jalan. Saat hujan reda, om saya datang. Karena buru-buru ketika berangkat dari rumahnya, si om lupa bawakan helm untuk saya. Nah lho. “Ini pertanda buruk”, pikirku. Ada masalah, pasti ada solusi. Salah satu solusi yang mulus adalah ngluruk ke pos penjagaan satpam parkir bandara. Coba tanya ada helm yang tak terpakai di pos itu. Ada!. Selamatlah saya. Helmnya lumayan bagus, kami keluar bandara dengan hati yang tenang menuju Maros.

Losari Van Paris

Losari. Courtesy of mbiru.com Sore tadi saya sedang berada di anjungan pantai Losari Makassar sambil menyeruput segelas cappucino panas kesukaan saya. Duduk menghadap ke barat menikmati sunset detik demi detik, melihat awan langit yang berwarna jingga. Saya ditemani seseorang. Dunia terasa sangat indah, romantis. Sama halnya ketika saya sedang berada di rerumputan sekitar menara Eiffel Paris, hal yang sama ketika di makassar, menghadap ke barat memandangi Eiffel yang lampunya mulai dinyalakan, dan dibelakangnya pemandangan  sunset . Ada juga seseorang yang menemani saya. Sayangnya itu semua hanya halusinasi saya, sebenarnya hal itu tidak terjadi di dunia nyata. Saya tidak sedang berada di Makassar, apalagi di pantai Losari yang romantis itu. Ya Tuhan, halusinasi ini sangat dramatis.  Menurut pandangan subjektif saya, halusinasi di atas masih wajar. Ini bukan pledoi, sekali lagi bukan!. Saya akan coba mengajukan justifikasi untuk mendukung pandangan saya. Begini, pikiran seor

Ibadah Sambil Update Status

'status'. courtesy of ngerumpi.com Apa sebenarnya yang ingin dicapai dalam sebuah ibadah?. Ibadah apapun itu, yang bersifat ritual. Pertanyaan ini boleh tertuju pada semua insan dari denominasi berbeda. Ibadah adalah ritual agamawi yang sejatinya berlangsung secara khusyuk, tenang, memberi spirit kepada jemaatnya dan tentunya semakin menguatkan silaturahmi antara jemaat dan Tuhan. Berarti itu bukan acara main-main. Namun, bukan juga acara yang sarat dengan ritus kaku dan mengekang. Ibadah merupakan panggilan hati yang artinya tidak ada paksaan untuk menjalaninya dan juga dilakukan sesuai dengan prinsipnya.  Saat ini, ada banyak hal yang bisa mengganggu prosesi berlangsungnya ibadah yang kudus. Saya sering memperhatikan hal ini ketika mengikuti peribadatan di gedung Gereja atau tempat lain dimana dilangsungkannya ibadah (oikumene). Khusus anak muda atau kalangan pegandrung gatged jenis smartphone. Pada saat ibadah berlangsung, gatged itu tidak lepas dari tangan. Tebak apa ya

Kepala Batu

Dua hari terakhir ini saya terserang flu ringan. Sangat tidak nyaman kalau bernafas, apalagi mau mencium. Sialan. Semoga ini hanya flu ringan dan besok sudah sembuh total. Semoga saja, kalau tidak sembuh,, yah pasrah saja sampai sembuh dengan sendirinya. Penyakit ini sering sekali menyerang saya. Seorang bidan, teman saya, bilang katanya kemungkinan sistem imun saya tidak kuat. Dia menyarankan saya supaya rajin-rajin olahraga dan suruh saya minum obat ini dan itu (lupa). Tapi akhirnya obat yang disarankan itu tidak saya minum sama sekali. Gara-garanya saya malas pergi beli ke apotek.  Saya sering kali mencap orang lain sebagai 'kepala batu'. Orang lain itu adalah orang terdekat saya sendiri. Tidak akan saya bilang pada orang yang belum saya kenal. Nanti dapat tinju, masalahnya saya tidak mau ditinju gratis. Saya bilangi mereka kepala batu karena kadang apa yang saya sarankan untuk kebaikan mereka sendiri malah tidak dikerjakan. Itu bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Rasany

Mencari Inspirasi

Inspirasi itu seperti siluman, tidak terlihat tetapi dapat dirasakan kehadirannya. Kadang datang dengan sendirinya, kadang tidak ada sama sekali. Sangat abstrak. Saya sebenarnya masih bertanya-tanya ketika menulis catatan ini, karena saya merasakan tidak punya inspirasi sebelumnya untuk menyusun aksara-aksara. Bagi saya, inspirasai itu perlu dicari keberadaannya. Sudah untung kalau inspirasi datang sendiri, itu berkat yang tak ternilai. Seorang penyair pun mencari inspirasi dengan caranya yang unik, dia mengembara, berjalan dalam alam terbuka ataupun terlibat dalam kerumunan manusia. Seorang pengarang lagu akan menguntai lirik-lirik emasnya berdasarkan inspirasi yang dia rasakan. Betapa berharganya inspirasi itu. Bersyukurlah kita yang masih bisa merasakannya. Tapi, hal yang masih menjadi fenomena ialah inspirasi itu tidak selalu datang dengan sendirinya. Susah juga mencarinya, mungkin lebih susah daripada mencari pasangan jiwa. Bathroom singing. Courtesy of Flickr.com Ada yang p

Thank you very much, son!

Illustration. Courtesy of Khairilafzal.blogspot.com Last night we planned to go for a while just for relaxing in the evening.  I went with my cousin, Sarira Fattah to Bungkul park in Surabaya city. The atmosphere in that place is very good for relaxing or just interacts with other people. It’s a park with open space and some flower plants in all sides. Substantively there is a ban for selling in the place, but there some peoples determined to sell some goods for the visitor. Last night I decided to buy some snacks from a woman. When I called the woman, she came to us straightaway with pleasure and happy. She accosted us and said thank again and again ‘alhamdulilah, my goods are in demand’, so friendly. After I payed her, she turn and go to the next buyer and didn't forget to thanked us, ‘thank you son for buying my snacks, be blessing, amin!’. I was so touched with the woman. Regardless how much money she got, it is very valuable for her so she respectful to the buyer. Where

Pacaran, buat apa?

Ilustrasi. Courtesy of remorsefallacy.blogspot.com. Pacaran, suatu fenomena hidup manusia yang tak akan pernah sepi dibicarakan. Setiap orang punya motivasi berbeda-beda perihal hubungan yang satu ini. Tak bermaksud sok bijak, kalau saya boleh mendefinisikan tentang pacaran, pada prinsipnya pacaran merupakan proses perkenalan untuk menjalin sebuah hubungan yang serius yang pada akhirnya sebagai jalur untuk dipersatukan sebagai pasangan suami istri. Definisi ini beda-beda tipislah dengan apa yang diajarkan guru Pendidikan Agama Kristen di kelas 3 SMA dulu (mumpung masih ingat dikit). Dulu sekali.  Waktu terus bergulir, dan anak-anak muda yang ada di bawah pengaruh budaya pop kontemporer cenderung lupa pada prinsip pacaran itu. Saya cuman geleng-geleng kepala memperhatikan gaya pacaran anak-anak muda sekarang (sekali-sekali saya sok tua hehe :D). Terkadang diluar batas, terlalu vulgar dan melabrak norma kesopanan yang sudah mengakar dalam masyarakat. Haduh... anak muda (sekali lagi

Ocehan Sayang

Suatu waktu di sebuah negeri yang aku huni. Jari-jariku menari di atas susunan keyboard komputerku dan menuliskan catatan ini.  *** The lovers. Courtesy of prosa Torajacybernews.com Rasanya tak ada yang dapat menghalangiku untuk mengoceh panjang lebar dihadapanmu. Aku ingin menyatakan isi hatiku supaya kamu tahu semuanya. Aku mencintaimu dan demikian juga kamu mencintaiku. Setiap kali aku menatapmu, dada ini serasa mengombak… Aku seperti melihat bintang di sepasang bola mata indahmu. Tak ingin segera memalingkan padangan ketika mataku tertuju pada wajamu yang manis. Engkau laksana putri surga yang hadir dalam hidupku. Darahku mengalir kencang ketika engkau memberikanku senyumanmu yang termanis. Kehadiranmu dalam hidupku sungguh memberi warna. Menjadikan lukisan-lukisan hariku semakin sempurna. Kanvas-kanvasku terlukis penuh dengan dengan indahnya pelangi. Hingga kanvas langit menjadi indah karena warnamu. Aku bahagia ada di sampingmu, aku juga bahagaia engkau ada di sampingku. Har

Karna Aku Tlah Denganmu

Romance. Courtesy of berita.assyams.com Sebagai penyuka lagu Ari Lasso, pasti tahu kan lagu terbarunya? Judulnya sesuai dengan judul postingan saya kali ini. Saya lumayan suka dengan lagu ini, enak didengar, liriknya simple namun mengena ditambah dengan karakter suara seorang remaja Ariel Tatum. Oyah.. lagu ini juga bertengger di urutan teratas tangga lagu Indonesia (update 23/10/2011). Sekedar info. Lagu-lagu Ari Lasso bisa menjadi alternatif untuk menikmati lagu-lagu romance. Sebenarnya banyak juga rujukan lain, apalagi kalau sampai ke luar negeri, ada banyak lagu-lagu romance dari musisi barat sana. Nah, dalam rangka menunjukkan diri sebagai pecinta karya seni anak bangsa, marilah kita mencintai karya-karya musisi tanah air. Lagu-lagu karya anak bangsa tidak kalah bagus kok :D.  Ada yang unik untuk lagu berjudul "Karna Aku Tlah Denganmu". Menurut saya, liriknya boleh dikata terlalu manja dan sangat bernuansa remaja.  Memang sangat cocok jika Ari Lasso menyanyikannya b

Kangen Salatiga

Malam minggu (Sabtu tanggal 16 Oktober) saya cukup sering berkicau di media sosial twitter.com. Yeah, kebetulan saya tidak kemana-mana seperti anak muda lainnya setiap malam minggu hehe. Saya dirumah saja, kebetulan malam itu ada laga derby MU Vs Liverpool, duel dua raksasa Liga Inggris. Oyah,, hasilnya 1-1,, mumpung saya masih ingat :D. Kicauan saya waktu itu sering ditanggaipi Coryn yang kebetulan lagi sama ka' Nana. Nah, supaya tidak ada yang salah paham... mereka berdua itu teman saya di PMK Salatiga dulu. Dulu sekali. Nana melalui Coryn menanyakan kapan main ke rumah Perkantas Salatiga. Hmmm saya ketus saja bilang kalau dalam waktu dekat saya akan ke sana. Hmmmm... tambah kangenin aja nih salatiga.  Salah satu pemandangan Salatiga. Dokumen pribadi.  Curhat nih., Ga papa yah, sekali-sekali curhat di blog.  Ngomong-ngomong,,, memang dalam waktu dekat ini saya berencana akan main-main ke sana. Sebenarnya ada agenda juga yakni menghadiri upacara wisudah Togar (FSM

Dahlan Ishak sangat cocok jadi Meneg BUMN

Dahlan Iskan. Courtesy of KOMPAS.com Dua minggu terakhir ini masyarakat Indonesia menunggu-nunggu pengumuman Mentri baru dari Presiden RI. Publik sangat mengharapkan agar Reshuffle terhadap Kabinet Indonesia Bersatu II dapat meningkatkan kinerja pemerintah demi menyejahtrekan rakyat. Adanya 'rapor merah' sebagai penilaian kepada beberapa kementrian menjadi indikator dilakukannya reshuffle ini. Media-media mainstream sering kali menurunkan laporan mengenai lambannya kinerja pemerintahan, belum lagi adanya beberapa kementrian yang tersenggol kasus korupsi. Sebagai masyarakat awam, saya mengapresiasi usaha Presiden Yudhoyono untuk menata ulang formasi kabinetnya, terlepas dari banyaknya kepentingan pragmatis partai politik.  Siang ini saya kebetulan membaca headline di  KOMPAS.com , salah satunya dengan judul Ditunjuk jadi Mentri BUMN, Dahlan Ishak terisak-isak . Dahlan Ishak saat ini sebagai bos di PT. PLN. Saya sedikit mengenal beliau dari catatan-catatannya di harian Jawa P

Susahnya Mencari Prangko Saat Ini

Prangko. Courtesy of Cirebon.olx.co.id Prangko merupakan secarik kertas yang digunakan sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pengiriman surat oleh kantor pos. Prangko tersebut ditempelkan pada pojok amplop surat atau kartu pos sebelum dikirimkan ke tujuan. Dari berbagai sumber saya menemukan bahwa ternyata prangko ini telah digunakan jauh di masa silam yakni pada tahun 1840 yang bermula di Inggris. Alat komunikasi seperti ini merupakan media yang paling banyak digunakan masyarakat sebelum kepopuleran digital seperti pada saat ini.  Saat ini pola komunikasi masyarakat umum telah berubah drastis. Perbedaannya sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi 10 tahun terakhir, apalagi jika dibandingkan dengan kondisi pada era 1980. Kini masyarakat umum dapat bertukar infomasi secara instan ( real time ). Tak ada waktu lagi untuk menuliskan kata-kata pada lembar surat, membeli amplop surat dan prangko. Belum selesai sampai di situ, surat yang siap dikirim masih h

Saya Menyesal Kasih Uang ke Peminta-minta Ini

Semakin banyak saja cara yang dipakai para meminta-minta di jalanan buat mendapatkan uang dari pengguna jalan. Alasannya pun ketika meminta uang sungguh di buat-buat. Saya beberapa kali menemui (ditemui) dan kebanyakan alasannya adalah meminta sangu buat pulang rumah karena sudah tidak punya uang. Peminta-minta untuk kategori ini kelihatan lebih rapih dan bersih. Seperti yang dituliskan seorang kompasioner  Afandi Sido  bahwa peminta-minta jenis ini justru tidak punya kecacatan fisik pada tubuhnya. Saat membuka laman Kompasiana malam ini, tulisan yang dibuat oleh Afandi Sido tersebut masuk HL. Kebetulan saya punya kisah yang sama dan tertarik membagikannya di sini. Saya tertarik menuliskan cerita ini karena memang tadi pagi (10/10/2011) saya betul-betul dibuat jengkel salah seorang peminta-minta.

KPK di dadaku

Logo KPK. Coutesy of pedang-today.com Ada satu politikus yang lambat laun namanya mentereng di media karena getol menggulirkan ide 'pembubaran KPK'. Politikus yang saya maksud adalah Fahcri Hamzah dari PKS yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Dulu hanya selentingan-selentingan yang muncul untuk membubarkan KPK, artinya belum ada anggota dewan yang dengan terang-terangan mengaku menggulirkan ide tersebut. Tapi itu dulu. Beda dengan sekarang karena nama Fachri Hamzah sudah muncul. Saya selaku warga negara biasa tetap menghargai pendapat wakil rakyat tersebut, tapi perlu diingat satu hal bahwa seorang wakil rakyat mesti memperjuangkan hak-hak rakyat yang diwakili. Ini tidak sekedar bicara idealis-idelis namun sudah menjadi prinsip utama seorang wakil rakyat dalam menjalankan tugas. Saya tidak berlu banyak untuk bercoleteh di sini, saya pikir Fachri Hamzah sudah ahli dalam hal ini. 

Pesan dari langit

Malam tadi saya sempat berjibaku dan beradu pandang dengan dua cahaya indah di langit. Saya dan mereka memang berbeda jauh, beda jenis dan beda jarak. Namun ada satu kondisi yang membuat kami memahami bahasa masing-masing.  Saya kebetulan mendapati mereka berdua di atas sana. Hanya ada dua titik yang terlihat kasat mata, bintang dan bulan. Mungkin mereka berdua mau menemani saya dalam melewati malam. Percaya saja. Saya terdiam seribu bahasa namun mereka memahami saya. Terang sinarnya adalah jawaban. Hanya orang kesepian yang mau bicara sama bulan dan bintang, tapi saya bukan orang itu. saya hanya ingin bersahabat dengan bulan dan bintang. Dan akhirnya itu terjadi, saya dapat pesan dari mereka. Kebetulan juga malam ini saya bercerita panjang lebar dengan Wila. Sudah bisa dipastikan kalau substansinya akan sangat klasik. Dia merasa sendiri dan hanya saya yang jadi lawannya untuk bercengkrama. Untunglah bintang dan bulan itu sudah memberikan pesan sebelumnya. 'Tepat waktu'

Salah Lubang

Jangan coba-coba melakukan hal serius pada saat kondisi tidak mendukung. Itu pelajaran yang saya petik tadi malam (07/09/2011). Gara-gara hal sepeleh, timing nya sudah kelewat malam (pukul 01.20 WIB) saya masih sibuk-sibuk mencetak foto. Printer yang saya pakai adalah jenis Canon Ip 1880. Alhasil, hasil cetakan foto dari priter tersebut masih jernih dan kinclong walaupun printer saya ini sudah lumayan jadul. Saya pun semangat untuk mencetak beberapa foto yang sudah dipesan sama mamak (panggilan orang toraja untuk mama), termasuk foto beliau he he he.  Tiga foto ukuran 8R berhasil tercetak di atas kertas foto ukuran A4 dengan sempurna. Gambarnya bersih, saya senang lihat hasilnya. Selanjutnya saya akan mencetak foto ukuran yang lebih kecil (5R). Foto 5R pertama berhasil tercetak dengan sempurna, nah yang bermasalah foto yang kedua. Tiba-tiba tinta merah habis. Saya tidak pusing karena persediaan tinta warna saya masih lumayan banyak. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengisi ulang

GoBlog adalah bagian dari Iman

Ilustrasi blog. Courtessy of ferrysetiawan.net Hidup itu indah jika dubuat menjadi nyaman dan dinikmati. Jangan terlalu serius, jangan juga terlalu santai, yang enak tetap yang ditengah-tengah. Jadinya akan sangat membosankan jika semuanya dianggap serius sehingga apapun yang kita lakukan mesti sistematis, terarah dan harus mencapai target minimal. Jika lama-lama hidup dalam kebiasaan seperti itu, bisa-bisa jadi stress. Perlu sesekali untuk melakukan variasi biar tidak terlalu suwung , nah dalam hal ini pintar-pintarnya kita untuk memanfaatkan waktu luang.  Salah satu yang saya lakukan saat ini adalah mengisi waktu luang dengan nge blog. Walaupun memang blog saya ini tidak bagus-bagus amat, bahkan jauh dari indikator ideal untuk ukuran blogger profesional, tapi saya tetap saja nekat ngeblog. Biarkan saja kalau misalnya ada yang tidak suka, toh nge blog juga merupakan bagian dari hak asasi manusia.  Saya suka menulis-nulis di blog sejak awal kuliah. Ya, ini karena nanti k

9 Tipe Cewek Perokok

Saat ini perokok semakin bertambah banyak yah... Dahulu kebanyakan perokok dimonopoli para pria (cowok), tapi sekarang suasananya bergeser. Kaum wanita juga 'tak mau ketinggalan' untuk membakar dan menghisap cerutu lalu mengepulkan asapnya. Beda jaman, beda suasana. Emansipasi perokok tercipta dengan sendirinya tanpa gebrakan seorang pelopor.  Saya pernah bilang sama teman; "tuh cewek cantik, tapi sayang... dia perokok". Tapi itu dulu, dulu sekali. Kalau sekarang bagaimana?. Ehmm.. tunggu yah, saya pikir dulu.  Saya tertarik menulis catatan ini perihal cewek yang merokok gara-gara tadi malam saya bersama seorang teman sambil nongkrong dan minum cappucino di Taman Bungkul Surabaya, melihat-lihat keadaan sekeliling dan di sana kebetulan ada tiga orang cewek sedang merokok dengan gayanya masing-masing. Nah, kebetulan juga teringat sama teman kuliah dulu (wanita) yang merokok. Terlintaslah dalam otak saya untuk menulis catatan ini sekaligus saya dedikasikan bagi siapa s

Kalau saja Ramadhan itu…

Courtessy of Google Tak salah jika sanak saudara yang nun jauh di tanah rantau akan berusaha untuk pulang kampung. Semangat pulang kampung tetap menggebu, salaupun harus bersikut-sikutan membeli tiket. Itu belum seberapa. Perjuangan masih berlanjut di dalam bis/kereta/kapal laut hingga di atas aspal. Harus rela berbagi ruang kepada sesama pengguna tempat atau pengguna jalan. Ada yang bilang Ramadhan ini adalah momentum mobilisasi manusia terakbar di kolong langit. Memang sangat terasa. Jalur-jalur mudik sesak oleh kendaraan. Terlepas dari mobilisasi manusia… Terlepas dari sikut-sikutam berebutan tempat di atas kereta… Terlepas dari hasrat berbusana yang wah… Terlepas dari hidangan opor dan ketupat… Yang tersisa adalah esensi sesungguhnya dari Ramadhan yakni saling memberi maaf… Jika saja esensi Ramadhan itu terus dimalkan oleh setiap insan… Setiap hari akan banyak senyuman…. Tidak akan ada konflik karena dia yang berbuat salah meminta maaf meng

Panas terik, ingat makanan Kapurung dari Luwu

Kapurung buatan mama.  Begini nih jadinya kalau lagi jauh dari kampung halaman. Dikala berjuang mati-matian menghadapi dasyatnya terik matahari (halah lebay.. ), saya hanya bisa mengingat salah satu makanan yang pas disikat (disantap) pada saat terik matahari menyengat. Maklum, sudah beberapa hari di Kota Surabaya, kota kedua terbesar sejagad Indonesia. Mana ada kapurung di kota ini?, letaknya jauh dari habitatnya (sulsel - luwu). Mungkin ada orang sulsel yang bikin, tapi entah di mana. Saya juga belum menelusurinya ha ha ha.  Saat sinar matahari terasa sangat terik dan terasa membakar kulit, ada beberapa hidangan makanana/minuman yang cocok disantap sekedar sebagai pelepas dahaga. Misalnya saja es buah, minuman jus, es degan, es pisang ijo dan masih banyak teman-temannya. Itu semua sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Tinggal bagaimana menyesuaikan selera dengan pilihan hidangan yang ada, dijamin pasti fresh hehe. Ups, jadi ngiler :)).  Ada satu lagi ma

Bukan hanya penguasa yang boleh bohong, tukang parkir juga bisa…!

Sangat susah untuk mendapati orang jujur di negeri kita ini. Walaupun demikian saya masih optimis bahwa masih ada yang jujur, tapi pasti jumlahnya secuil. Masih ingat dengan kasus ibu Siami beberapa waktu lalu?. Beliau akhirnya diusir oleh warga tempat beliau menetap karena tindakan ibu Siami yang membeberkan perilaku contek massar di SDN Gadel II/577 Tendes tempat anaknya menuntut ilmu. Ibu siami dihujat oleh warga. Ibu Siami adalah salah satu potret orang jujur. Masih adakah yang lain?. Semoga. Apakah memang selalu ada konsekuensi ketika seseorang mencoba untuk berlaku jujur. Rasa-rasanya iya. Jujur akan mengantarkan seseorang mulai dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya bahkan sampai pada titik klimaks dibenci. Jujur akan mengantarkan seseorang terlalu lama mengumpulkan uang. Dan seterusnya. Begini-begini yang menyebabkan kurangnya jumlah manusia yang hidup dengan budaya kejujuran. Banyak yang tidak jujur, setiap tingkah laku justru menebar kebohongan. Ketidakjujuran s

Bangunan makam yang unik dari masyarakat Toraja

Halo semuanya, ini adalah tulisan ketiga yang saya kelompokkan ke dalam tulisan tentang budaya lokal, terkhusus mengenai masyarakat Toraja yang tinggal di wilayah Sulawesi Selatan. Kali ini saya akan menulis kebiasaan masayarakat Toraja yang membangun makam bagi keluarga. Ini mungkin janggal kedengaran bagi sahabat blogger bahwa sebagian kecil/besar masyarakat Toraja membangun makan keluarga. Makam seperti ini secara umum di kenal dalam kalangan masayarakat Toraja dengan sebutan  ' patane ' atau ' patani '. Bangunan ' patane ' banyak variasinya, tapi secara umum desain dindingnya berupa bujursangkar atau persegi panjang. Bagian yang banyak divariasi adalah bagian atap. Salah satu 'patane' di daerah Kec. Bastem, Kabupaten Luwu. Courtesy of Joel Pasande 'patane' di daerah gunung Singki', Toraja Utara. Courtesy of Aswan Pasande. 'patane' di daerah gunung Singki', Toraja Utara. Courtesy of Aswan Pasande. 

Terkadang kita terlalu cepat berspekulasi

Ada baiknya jika informasi aktual tersebar begitu cepat, apalagi dalam zaman digital seperti ini. Saat ini kita didukung oleh teknologi untuk saling bertukar informasi dengan kecepatan data yang tinggi. Apa yang sedang terjadi di suatu tempat dapat dengan cepat diketahui oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, bahkan ke seluruh dunia.  Selanjutnya informasi itu mau diapakan kembali lagi kepada pihak yang menjadi 'konsumen terkhir' dari produk informasi. Banyak hal yang bisa terjadi kemudian. Misalnya, ketika informasi tersebut sampai pada konsumen terakhir baik melalui media massa maupun elektronik, sang konsumen langsung mengkonsumsi informasi kemudian memberikan umpan balik. Umpan balik yang terjadi dapat berupa tanggapan ataupun meneruskan informasi itu kepada pihak lain. Umpan balik ini adalah akibat dari respon konsumen. Dengan demikian ada respon pada pihak yang menerima informasi pada titik akhir.

Anda merokok adalah kehormatan bagi kami

Merokok. Courtesy of coolboys-ragil.blogspot.com Selamat berjumpa kembali. Tulisan ini adalah tulisan kedua yang khusus saya kelompokkan ke dalam tulisan tentang Bastem setelah sebelumnya saya menceritakan perihal ' Rumah Persekutuan Keluarga '. Ada banyak hal dari kampung halaman saya (Bastem) yang menurut saya cukup unik untuk dibagikan kepada para sahabat blogger dimanapun berada sekaligus dapat menambah wawasan mengenai keragaman budaya hingga kearifan lokalnya. Kali ini saya akan bercerita mengenai rokok dan siri yang dikaitkan dengan aktifitas sosial budaya masyarakat Bastem. Hal pertama yang perlu kita ketahui bersama bahwa mayoritas masyarakat yang mendiami wilayah Bastem adalah suku bangsa Toraja. Namun demikian, wilayah Bastem adalah bagian dari wilayah administrative Kabupaten Luwu yang beribukota Belopa. Hampir seluruh budaya (interaksi social) masyarakat Bastem merupakan merupakan budaya Toraja.

Rumah Persekutuan Keluarga

Halo semua,,, lama tidak bersua di blog ini.. Lama tak sempat menulis karena beberapa hari terakhir saya dan keluarga besar memiliki berbagai kesibukan (termasuk kesibukan malas) di kampung halaman. Sempat terpikir untuk menulis dan berbagi cerita dari tempat saya berada sekarang, namun sayangnya itu hanya terpikirkan… belum sempat tertuang dalam susunan aksara… he he he.. tapi syukurlah, malam ini (Sabtu, 30 Juli 2011) saya bisa menyempatkan diri untuk berbagi cerita. Hayo,,, kita mau cerita apa yah.. :-? ,,, Oke,,, ini mungkin hanya curcol dan sedikit curhat. Saya akan sedikit menceritakan tempat saya berada pada saat saya membuat catatan ini (Sabtu, 30 Juli 2011). Hitung-hitung saya juga memperkenalkan kearifan lokal masyarakat Bastem - Luwu kepada dunia. Yuk mari….! Tempat saya berada sekarang dalam bahasa Toraja disebut sebagai Banua Pa’rapuan Lengke’ atau Batua’riri atau Tongkonan . Kalau diterjamahkan dalam bahasa Indonesia disebut “Rumah Persekutuan Keluarg

It Is a Long Journey

What do you think about this pict?.  This evening when I played billiard with friends, we overhear a song by Peterpan with title ‘Semua Tentang Kita’ from sound system. Actually I flow with the sounding song. Peterpan is one of my favorite pop bands and I love their entire songs. The sounding song represents me inside now, where for the moment is my last time enjoying Salatiga with its properties. There are academic field, love, friends, family and its night life. It is hard to say that I’ll leave them all soon. ‘Semua Tentang Kita’ becomes one a in good miscellanea; become parts of our whole life. All about us in this small town (Salatiga) would never finish telling exactly. I’ll smile by my self while try to remember the beautiful moment. Try to remember when I introduced my self first time with peoples, go with them and finally I’ll leave them all. That is a life, there is a companionship and there must be a leaving. But I think, as long as we are alive, there is no ceasin

Santun adalah berbudaya

Terlepas dari substansi pembicaraan, seseorang yang menyampaikan opini dengan santun akan lebih didengarkan ketimbang orang yang menyampaikan dengan emosi meledak-ledak, walaupun substansi pembicaraannya berbobot. Jika ingin didengarkan, beropinilah yang santun. Sebenarnya itulah identitas kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang mewarisi kekayaan nilai-nilai budaya para leluhur. Kita bahkan cukup dikenal orang luar sebagai bangsa yang ramah, santun kepada semua orang. Seyogianya kesantunan itulah yang harus menjadi penjadi identitas pelengkap siapapun sebagai manusia Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai bagian dari masyarakat.  Lingkungan masyarakat yang ramah dan menghargai satu sama lain masih gampang kita temukan di lingkungan pedesaan. Jika ingin belajar dan menyaksikan betapa indahnya sebuah keramahan dan penghargaan terhadap orang lain, saya sarankan jalan-jalanlah ke desa. Ini untuk masyarakat perkotaan pastinya, yang terbiasa hidup dalalm pengaruh global dengan embe