Courtessy of Google |
Ada yang bilang Ramadhan ini adalah momentum mobilisasi manusia terakbar di kolong langit. Memang sangat terasa. Jalur-jalur mudik sesak oleh kendaraan.
Terlepas dari mobilisasi manusia…
Terlepas dari sikut-sikutam berebutan tempat di atas kereta…
Terlepas dari hasrat berbusana yang wah…
Terlepas dari hidangan opor dan ketupat…
Yang tersisa adalah esensi sesungguhnya dari Ramadhan yakni saling memberi maaf…
Jika saja esensi Ramadhan itu terus dimalkan oleh setiap insan…
Setiap hari akan banyak senyuman….
Tidak akan ada konflik karena dia yang berbuat salah meminta maaf mengakui kesalahan kemudian dia dimaafkan..
Dan tentunya…
Diri kita dan lingkungan tempat kita berpijak akan aman sentosa…
Akan ada ketenangan, kedamaian, ketentraman lahir dan batin…
Kalau saja itu terjadi…
Original post in Kompasiana
Comments
Post a Comment