Kapurung buatan mama. |
Begini nih jadinya kalau lagi jauh dari kampung halaman. Dikala berjuang mati-matian menghadapi dasyatnya terik matahari (halah lebay.. ), saya hanya bisa mengingat salah satu makanan yang pas disikat (disantap) pada saat terik matahari menyengat. Maklum, sudah beberapa hari di Kota Surabaya, kota kedua terbesar sejagad Indonesia. Mana ada kapurung di kota ini?, letaknya jauh dari habitatnya (sulsel - luwu). Mungkin ada orang sulsel yang bikin, tapi entah di mana. Saya juga belum menelusurinya ha ha ha.
Saat sinar matahari terasa sangat terik dan terasa membakar kulit, ada beberapa hidangan makanana/minuman yang cocok disantap sekedar sebagai pelepas dahaga. Misalnya saja es buah, minuman jus, es degan, es pisang ijo dan masih banyak teman-temannya. Itu semua sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Tinggal bagaimana menyesuaikan selera dengan pilihan hidangan yang ada, dijamin pasti fresh hehe. Ups, jadi ngiler :)).
Ada satu lagi makanan lokal khas yang juga cukup menantang untuk di coba seperti yang sudah saya singgung di atas. Kapurung. Jenis makanan ini banyak di gemari di daerah Sulawesi Selatan khususnya di daerah Luwu. Oh yah, masyarakat Toraja juga suka jenis makanan ini. Saya tau kapurung karena saya juga sangat suka menyantapnya (kalau ada), he he he. Sedikit bocoran, bulan lalu saya rajin sekali makan kapurung di rumah (kampung halaman). Mama salah satu ahlinya bikin kapurung ho ho ho.
Kapurung adalah makanan yang diolah dari bahan dasar sagu. Tentunya sagu yang bagus. Sagu yang bagus warnanya putih bersih dan keras. Jangan coba-coba pakai sagu jelek. Nanti bisa sakit perut habis makan kapurungnya. Nah, sagu yang baik tersebut di rendam sejenak. (ini hasil pengamatan saya kalau mama lagi bikin kapurung di dapur, sekali lagi beliau ahlinya). Setelah di rendam, air rendamannya di buang sehingga menyisakan sari sagu yang kental.
Our Cheff. My Mom |
Sagu yang sudah matang itulah yang dipotong kecil-kecil sesuai dengan selera yang memakannya. Potongan-potongannya di masukkan kedalam kuah yang sudah disiapkan sebelumnya. Kuah ini bisa bermacam-macam. Bisa pakai kuah sayur hingga kuah masakan daging kerbau (tedong). Yang paling enak kuah ikan bandeng (bale bolu). Dan jangan lupa satu tambahan wajib untuk mendapatkan kapurung yang enak yakni lombok (cabe) yang ditumbuk dengan tomat matang. Satu lagi, seporsi kapurung akan lebih mak nyus kalau ditambahkan sayur daun dan ikan badeng atau kalau ada masakan daging kerbau, itu juga akan lebih mak nyus lagi.
Sialan, ngiler jadinya membuat catatan ini. Kalau ada yang kebetulan membaca catatan ini dan tiba-tiba berkeinginan menyantapnya. Jangan ditunda-tunda, langsung saja meluncur ke Luwu atau Palopo. Untuk yang di luar pulau Sulawesi, jangan berkecil hati. Ada banyak jalan ke Luwu. Jadi silahkan ambil tiket pesawat tujuan bandara Sultan Hasanuddin Makassar, atau tiket kapal laut tujuan pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Setelah itu ambil bis jurusan Palopo. Nah, di Palopo itulah kapurung gampang di temui.
Comments
Post a Comment