Logo KPK. Coutesy of pedang-today.com |
Ada satu politikus yang lambat laun namanya mentereng di media karena getol menggulirkan ide 'pembubaran KPK'. Politikus yang saya maksud adalah Fahcri Hamzah dari PKS yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Dulu hanya selentingan-selentingan yang muncul untuk membubarkan KPK, artinya belum ada anggota dewan yang dengan terang-terangan mengaku menggulirkan ide tersebut. Tapi itu dulu. Beda dengan sekarang karena nama Fachri Hamzah sudah muncul.
Saya selaku warga negara biasa tetap menghargai pendapat wakil rakyat tersebut, tapi perlu diingat satu hal bahwa seorang wakil rakyat mesti memperjuangkan hak-hak rakyat yang diwakili. Ini tidak sekedar bicara idealis-idelis namun sudah menjadi prinsip utama seorang wakil rakyat dalam menjalankan tugas. Saya tidak berlu banyak untuk bercoleteh di sini, saya pikir Fachri Hamzah sudah ahli dalam hal ini.
Apakah aspriasi pembubaran KPK layak untuk digaungkan publik ataupun oleh politisi sekaliber Fachri Hamzah?. Saya yang akan pertama bangkit dan bilang bahwa itu sangat tidak perlu didukung. Saya sendiri yakin bahwa banya kalangan yang tidak akan mendukung gagasan Fachri tersebut dan berbalik mempertanyakan logika pikir yang digunakan oleh beliau.
Bukan berarti semua pihak memberi dukungan kepada KPK, yang pasti para koruptor dan jejaringnya yang getol menyerang KPK. Mereka-mereka inilah yang perlu diidentifikasi oleh masyarakat umum. Siapa saja mereka-mereka itu. Perlu di cari. Perlu diberi pelajaran. Jangan diberi ampun.
Jangan hanya pencuri ayam yang ditinju sampai babak belur, tapi dedengkot-dedengkot koruptor itulah yang perlu diberi pelajaran. Apa yang membuat pembangunan negara kita ini kian lamban?. Karena koruptor-koruptor ini telah menyandra sendi-sendi negara.
Dari awal ketika KPK masih dipimpin oleh pak Antasari, serangan-serangan eksplisit kepada KPK sudah mulai muncul. Ini terjadi karena elit-elit yang sudah keenakan menjadi koruptor tidak mau suatu saat berurusan dengan KPK. Mau pangkas uang negara, ada KPK. Mau main anggaran, ada KPK. Apa-apa selalu ada KPK. Makanya mereka bergerak cepat untuk mematikan KPK.
Dulu ketika kasus 'cicak buaya' menggelinding, kami getol berteriak untuk memberikan dukungan kepada KPK. Saat ini saya juga tidak akan tinggal diam jika KPK terus-menerus diserang. Saya pikir bukan hanya saya, masih banyak teman-teman yang lain.
Kita sebagai masyarakat Indonesia perlu berjibaku untuk menjadi perisai KPK. Menjadi sahabat KPK. Lembaga seperti KPK ini masih sangat dibutuhkan eksistensinya. KPK tak kunjung selesai mengurusi korupsi di negera ini karena saking masifnya tindak tanduk koruptor dalam mengobrak abrik negara ini. Kalaupun umur KPK sudah mencapai 9 tahun, itu tak masalah. Jangan melulu menengok lembaga ad hoc di negara tetangga yang hanya berjalan 3-5 tahun. Di negara ini saking banyaknya koruptor sehingga bagi lembaga sekaliber KPK belum cukup daya untuk melibas semuanya. Justru di sinilah kita perlu untuk terus mendorong KPK agar konsisten dalam memberantas korupsi.
Salam anti korupsi.
Comments
Post a Comment