Skip to main content

It Is a Long Journey

What do you think about this pict?. 
This evening when I played billiard with friends, we overhear a song by Peterpan with title ‘Semua Tentang Kita’ from sound system. Actually I flow with the sounding song. Peterpan is one of my favorite pop bands and I love their entire songs. The sounding song represents me inside now, where for the moment is my last time enjoying Salatiga with its properties. There are academic field, love, friends, family and its night life. It is hard to say that I’ll leave them all soon. ‘Semua Tentang Kita’ becomes one a in good miscellanea; become parts of our whole life.

All about us in this small town (Salatiga) would never finish telling exactly. I’ll smile by my self while try to remember the beautiful moment. Try to remember when I introduced my self first time with peoples, go with them and finally I’ll leave them all. That is a life, there is a companionship and there must be a leaving. But I think, as long as we are alive, there is no ceasing. There’s always a condition that makes us go straight. The beginning is the time when we were born to the world, and than we go on with the whole life. Likewise our social process, we know the companionship and leaving. They are parts of life journey.

So, the meaning is... it shouldn’t hard to say good bye, isn’t it? I’ll say “Yap”. But unhappily I lie answer the question; in same time I’ll say “it’s hard to say good bye”. Why do I say that? Find the reason your self :)).

Almost five years I have stayed in this small town. There must be a lot of things which hard to leave insignificantly. Feels want to live here forever but that commitment must be crosscheck with the commitment when I came here first time. I came here to study in UKSW and fortunately the university is in this town. Five years is a long period time for me to stay here and I feel had new family here. They are so friendly to make a friendship. Everyone like public society, collegiate and lecturers. There is no awkward to make friends with them. Those things make me hard to say “good bye”.

I realized that the life is an adventure. All of the entire process of life is an unfinished adventure. The experience in sharing with the people in this small town is just a part from the entire adventure and actually the adventure is going on. There must no ‘give up’ in an adventure because ‘give up’ only for losers. We should prove our knight fire and die hard. The knight of life exactly.

Our journey is still far away. I’m young and you’re too. There are many challenges in front of us and all of them need our dare and spirit to pass trough. The whole of life will be beautiful if we run it well. It’ll be meaningful if we honor it. There is a leaving is not mean that there is no time to see again. The leaving is just for a while; in the nick of time we will meet with again. If we were mate, we must be met soon. So, be seeing you soon.

Salatiga, July 15, 2011

Comments

  1. Nice word...
    segala sesuatu apalagi kenangan indah wajib di simpan dengan baik..

    ReplyDelete
  2. iyo nat, jadi melow nih.. hehehe..

    kenangan indah ga bakalan bisa dilupain..

    ReplyDelete
  3. wow.. nang maganta' liu te blog. :D makasih visitnya kemarin ke blog terlantar saya :D

    maaf yah, blognya udah basi begitu. sibuk daftar buat kuliah. hehehe

    salam kenal dari semaniskopi. :)

    ReplyDelete
  4. @Aurora : jadi tersanjung... ups...
    btw keren koq blog kamu hehe
    yah semangat deh buat rencana perkuliahannya, semoga sukses,,,

    salama'

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ma' tutu nene'

Budaya orang Indonesia menekankan kepada setiap generasi agar mengetahui garis keturunannya hingga beberapa generasi ke belakang. Orang-orang tua akan menurunkan silsilah keluarga itu kepada anak-anaknya secara lisan. Inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat kekeluargaan masyarakat Indonesia sangat erat, dan menjadi ciri tersendiri dalam tatanan masyarakat global.  Warisan budaya lokal kita sebagai masyarakat Indonesia sangatlah kaya. Ditambah dengan kearifan lokal yang terbentuk dalam pergaulan masyarakat sehari-hari semakin membuat kita bangga sebagai masyarakat Indonesia.  Tantangan bagi generasi muda untuk menjaga nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan oleh para pendahulu. Warisan budaya menjadi hal esensial untuk tetap kita jaga. Siapapun kita, baik birokrat ataupun sebagai penghulu adat.  Saya sendiri yang tumbuh dan berkembang dalam budaya Toraja sangat ditekankan untuk mengerti akan nilai-nilai budaya Toraja. Itu bukan menjadi pelajaran formal di sekolah tetapi se

Bangunan makam yang unik dari masyarakat Toraja

Halo semuanya, ini adalah tulisan ketiga yang saya kelompokkan ke dalam tulisan tentang budaya lokal, terkhusus mengenai masyarakat Toraja yang tinggal di wilayah Sulawesi Selatan. Kali ini saya akan menulis kebiasaan masayarakat Toraja yang membangun makam bagi keluarga. Ini mungkin janggal kedengaran bagi sahabat blogger bahwa sebagian kecil/besar masyarakat Toraja membangun makan keluarga. Makam seperti ini secara umum di kenal dalam kalangan masayarakat Toraja dengan sebutan  ' patane ' atau ' patani '. Bangunan ' patane ' banyak variasinya, tapi secara umum desain dindingnya berupa bujursangkar atau persegi panjang. Bagian yang banyak divariasi adalah bagian atap. Salah satu 'patane' di daerah Kec. Bastem, Kabupaten Luwu. Courtesy of Joel Pasande 'patane' di daerah gunung Singki', Toraja Utara. Courtesy of Aswan Pasande. 'patane' di daerah gunung Singki', Toraja Utara. Courtesy of Aswan Pasande. 

Menyusuri jalan Trans Sulawesi dari Poso ke Palu

Perjalanan darat yang cukup lama saya lalui selama ini di pulau Sulawesi adalah jalur Makassar – Palopo atau sebaliknya yang menghabiskan waktu lebih dari 8 jam perjalanan. Waktu tersebut bisa menjadi sangat lama, atau bisa menjadi menyenangkan dengan sambil menikmati pemandangan selama perjalanan, tergantung bagaimana menikmati perjalanan tersebut.   Tanggal 26 Maret 2018 lalu saya berkesempatan menyusuri jalur darat yakni jalan Trans Sulawesi dari Kabupaten Poso ke Kota Palu. Kebetulan juga saya ada perjalanan dinas bersama beberapa rekan, dan atasan kami mengajak untuk melewati jalur darat. Saya menganggap jalur darat Poso-Palu ini cukup ringan, karena saya sejak kecil sudah terbiasa dengan jalur darat yang menantang, entah itu dari Palopo ke kampung saya, atau dari Palopo ke Toraja. Dalam benak saya, pengalaman jalur darat saya sudah banyak. Namun, dari informasi teman-teman di Poso jalur Trans Sulawesi dari Poso ke Palu rawan longsor, dan sering buka-tutup jalur. Pada saat Op