Sepanjang hari Sabtu 06 November 2010, kota Mungil Salatiga dihujani abu vulkanik yang berasal dari Merapi. Hujan abu mulai terasa hari sebelumnya disertai aroma sulfur, tapi untuk hari ini hujan abu lebih tebal.
Hujan abu sangat terasa, jika berjalan keluar rumah tanpa masker. Sangat terasa menyesakkan rongga pernapasan.
Tadi siang pukul 10.30 WIB saya sempat melalui Jalan Kemiri II ke arah Cemara mengendarai sepeda motor. Rumah-rumah penduduk terlihat mulai diputihkan oleh abu vulkanik. Mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan terlihat semuanya ditutupi abu vulkanik. Semuanya berdebu. Beberapa masyakat menggunakan masker untuk melindungi mulut dan hidung dari abu vulkanik.
Berjalan mengendarai sepeda motor tanpa pelindung mata membuat abu vulkanik gampang masuk ke dalam mata. Tadi siang saya jalan tanpa memakai pelindung mata. Mata terasa panas, terasa hingga ke atas kepala karena abu vulkanik.
Teras kamar tempat saya menyewa kamar indekost juga dipenuhi abu. Jika kamar dibuka dipastikan abu ini akan terus masuk.
Tadi sore saya sempat dapat kiriman pesan singkat dari kerabat. Isinya mengenai informasi seputar abu vulkanik dari Gunung Merapi. Seperti ini isinya.
"Info! Abu vulkanik sudah sampai ke sala3,komposisiny Sio2/silika, mirip bahan industri kaca & mrpkn glass hard yang sangat halus,ttp jk dilihat dngn mikroskop tepi & ujungny runcing.Jka trhirup akan merobek jaringan paru2 jka trkna mata bisa mrusak mata..hati2,lindungi mata&hidung!Sbarkan jika anda peduli."
Memang letusan Gunung Merapi kali ini sangat dahsyat dalam satu abad terakhir (dari berbagai media online), dampaknya terasa sampai di Kota Salatiga. Juga diberitakan di kompas.com sesuai dikutip dari berita Antara bahwa masyarakat Kota Salatiga sontak membeli masker semenjak hujan abu mulai terasa, hingga stok masker di kota ini tidak mencukupi. Dari laman Kantor Berita Antara disebutkan "Abu vulkanik itu merata di seluruh Salatiga, jalan-jalan di Kota Salatiga juga terlihat licin, karena turunnya abu pada Sabtu siang ini dibarengi dengan hujan" (Kutipan langsung dari antaranews.com).
By : Parman Pasanje
Salatiga 06 November 2010
Sumber :
kompas.com
antaranews.com
Comments
Post a Comment