Skip to main content

Ke Jayapura lanjut ke luar negeri.

Memang tak ada lagi yg bisa disangkal dari keindahan alam Papua. Saya sendiri baru sampai ke Kota Jayapura serta Abepura sudah dibuat kagum dengan indahnya pemandangan danau Sentani serta penampakan Kota Jayapura yang asri.

Pertama kali saya menginjakkan kaki di Papua pada bulan April 2017 yang lalu, saya menumpang pesawat dari rute Makassar-Jayapura, penerbangan ditempuh dalam waktu 3jam 10menit. Pesawat akan mendarat di bandar udara Sentani, Menjelang pendaratan di Sentani itulah kita akan disuguhi pemandangan alam nan elok danau Sentani dari udara. Jarak bandara Sentani ke kota Jayapura masih 33Km, ditempuh dengan mobil kurang lebih 1 jam

Transportasi dari Bandara ke kota Jayapura bisa menggunakan ojek, bis damri dan taxi.  Ojek saya saya kurang tahu tarifnya, bis damri tarifnya 50rb tapi hanya sampai jam 15.00 Wit. Taxi selalu tersedia, menggunakan mobil MPV tarifnya Rp.250.000 sampai ke Kota Jayapura, saat itu posisi turun saya di dok3 Jayapura.

Saya sudah empat kali menginjakkan kaki di kita Jayapura. Memang mantap dah, tak ada bosannya.
Suasana kota Jayapura sore hari




Sebelum sampai ke Jayapura, ada satu distrik yang dilewati dan cukup ramai yaitu Distrik Abepura. Jarak Abepura ke Jayapura kurang lebih 15Km, bisa ditempuh 30menit dengan kendaraan bermotor. Jika saya berkunjung ke Jayapura, saya juga selalu satu paket untuk berkunjung ke Abepura. 

Nah, dari Abepura inilah kita semakin dilapangkan jalannya untuk sampai ke negara tetangga yakni Papua Nugini/PNG. Jarak Abepura dengan perbatasan sekitar 55Km, bisa ditempuh dalam waktu 1jam dengan kendaraan bermotor. Pos perbatasan RI-PNG terletak di distrik Skouw. Pos perbatasan RI-PNG di Skouw sudah terbangun dengan sangat baik, baru dibangun di era pemerintahan Jokowi-JK.

Di depan pos perbatasan RI-PNG, distrik Skouw.




Comments

Popular posts from this blog

Ma' tutu nene'

Budaya orang Indonesia menekankan kepada setiap generasi agar mengetahui garis keturunannya hingga beberapa generasi ke belakang. Orang-orang tua akan menurunkan silsilah keluarga itu kepada anak-anaknya secara lisan. Inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat kekeluargaan masyarakat Indonesia sangat erat, dan menjadi ciri tersendiri dalam tatanan masyarakat global.  Warisan budaya lokal kita sebagai masyarakat Indonesia sangatlah kaya. Ditambah dengan kearifan lokal yang terbentuk dalam pergaulan masyarakat sehari-hari semakin membuat kita bangga sebagai masyarakat Indonesia.  Tantangan bagi generasi muda untuk menjaga nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan oleh para pendahulu. Warisan budaya menjadi hal esensial untuk tetap kita jaga. Siapapun kita, baik birokrat ataupun sebagai penghulu adat.  Saya sendiri yang tumbuh dan berkembang dalam budaya Toraja sangat ditekankan untuk mengerti akan nilai-nilai budaya Toraja. Itu bukan menjadi pelajaran formal di sekolah tetapi se

Bangunan makam yang unik dari masyarakat Toraja

Halo semuanya, ini adalah tulisan ketiga yang saya kelompokkan ke dalam tulisan tentang budaya lokal, terkhusus mengenai masyarakat Toraja yang tinggal di wilayah Sulawesi Selatan. Kali ini saya akan menulis kebiasaan masayarakat Toraja yang membangun makam bagi keluarga. Ini mungkin janggal kedengaran bagi sahabat blogger bahwa sebagian kecil/besar masyarakat Toraja membangun makan keluarga. Makam seperti ini secara umum di kenal dalam kalangan masayarakat Toraja dengan sebutan  ' patane ' atau ' patani '. Bangunan ' patane ' banyak variasinya, tapi secara umum desain dindingnya berupa bujursangkar atau persegi panjang. Bagian yang banyak divariasi adalah bagian atap. Salah satu 'patane' di daerah Kec. Bastem, Kabupaten Luwu. Courtesy of Joel Pasande 'patane' di daerah gunung Singki', Toraja Utara. Courtesy of Aswan Pasande. 'patane' di daerah gunung Singki', Toraja Utara. Courtesy of Aswan Pasande. 

Oleh-oleh Cerita Liburan dari Salatiga

Halo semuanya,,,, Bulan Desember ini pasti kalian pada menikmati liburan. Begitu pula denganku, semenjak tanggal 3 bulan ini, kegiatan perkuliahan reguler kampus kami mulai libur. Liburnya cukup lama, hingga sebulan lebih mengingat kami akan aktif berkuliah kembali tanggal 4 Januari 2011 untuk Semester Genap Tahun Ajaran 2010-2011. Ini adalah liburan terlama dalam satu tahun ajaran dan kebetulan bertepatan dengan nuansa Natal.  Di kampus saya (Universitas Kristen Satya Wacana) mayoritas mahasiswanya adalah pendatang dari hampir seluruh penjuru tanah air. Berada dalam linkungan UKSW sendiri serasa di TMII. Kelompok-kelompok mahasiswa sangat diwarnai dengan berbagai latar suku, bahasa, ras, bahasa bahkan agama. Secara tidak langsung kita sudah belajar toleransi kultural di lapangan. Sangat senang berkuliah di sini. Kini memasuki masa libur panjang. Keriuhan UKSW sedikit teredakan, di kampus yang ada hanya pepohonan hijau yang semakin rimbun, para petugas keamanan kampus yang masih ra