Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Halo Palangkaraya

Tanggal 15 November 2012 kami terbang di atas langit Kalimantan. Sesekali pesawat Boeing 737-300 ER dari maskapai Lion Air yang saya tumpangi ke Palangkaraya mengalami guncangan ringan ketika menerjang gumpalan awan di langit pulau Kalimantan. Pesawat itulah yang menerbangkan saya dari Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Terbang di atas langit Kalimantan membuat saya gugup, tidak tenang di dalam kabin. Guncangan itu semakin sering terasa, apalagi ketika mulai melakukan persiapan pendaratan di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya. Dari atas terlihat hamparan hutan tropis dan sesekali terlihat titik-titik coklat di bawah sana yang tak lain adalah bekas penebangan/pembakaran pohon.  Tak terasa akhirnya saya benar-benar akan menjejakkan kaki di tanah Kalimantan. Sudah lama saya impikan dan sesumbar berkata bahwa suatu saat ingin menginjakkan kaki di pulau terbesar Indonesia ini. Entah apa yang membuat saya tertarik dengan pulau Kalimantan.  Saya masih berada dalam kabin pes

Jakarta

Jakarta, when will I fall in love in you?. Tidak tau, bahkan mungkin sangat susah bagi saya. Ketika saya diperhadapkan dengan suasana metropolitan Jakarta, satu kata yang muncul dalam pikiran saya adalah macet. Mungkin butuh waktu yang lama bagi saya untuk membiasakan diri dengan Jakarta dan menemukan kehidupan yang nyaman. Jika dalam waktu singkat (hitungan bulan), saya pikir itu tidak mungkin. Saya tinggal di Jakarta sudah 4 (empat) bulan dan rasanya masih sulit bagi saya untuk menemukan kenyamanan hati. Entah apa yang kurang. Dulu sekali sewaktu masih kuliah, jika ditanya sama teman perihal rencana saya mau kerja di mana, saya dengan keceplosan menjawabnya kalau saya tidak mau bekerja di Jakarta. “Asal jangan di Jakarta”, jawab saya. Tapi karena keadaan berkata lain, saya diterima kerja di sebuah perusahaan dan mewajibkan saya menjalani masa Class Room Training dan On Job Training (OJT) di Jakarta hingga saat ini. Ini tantangan terbesar bagi saya. Mau tidak mau, saya harus bi

Balada Anak Nongkrong

Merapatkan meja. (Saya sengaja sembunyi dari kamera hehehe).  Mungkin karena kita ini terkategorikan dalam makhluk social yang tak mungkin hidup dalam kesendirian maka kita juga pasti butuh ruang untuk sekedar berbagi rasa antar sesama. Saya yakin ketika seseorang tidak akan pernah merasakan bahagia apabila dia memilih hidup sendiri (teralienasi). Membutuhkan orang lain adalah sebuah dinamika dalam interaksi social kita. Tidak, saya tidak membicarakan pasangan hidup di sini tetapi lebih pada konteks kehidupan bersama. Dulu (dulu sekali) ketika saya masih berkuliah, saya agak tidak senang dengan istilah ‘anak nongkrong’ yang dipopulerkan para   VJ Mtv   (sekarang Global Tv). Mengapa saya katakan demikian, karena istilah tersebut secara implicit menggambarkan aktivitas anak muda yang aktivitasnya melulu   nongkrong   dan   nongkrong . Dalam benak saya, kegiatan tersebut tidaklah lebih kegiatan yang sekedar membuang-buang waktu dan cenderung tidak produktif.   Nongkorng  

Bersyukur

Saya selalu mencoba untuk menysukuri apapun yang saya miliki dalam hidup. Bersyukur merupakan konsepsi yang sebenarnya tidak selalu gampang dilakukan. Apakah kita dengan lapang menysukuri kesusahan atau ketidakberuntungan yang kita lalui. Jangan munafik dengan menggampangkan semua itu, saya sendiri sebagai manusia normal akan sangat cepat menysukuri keberuntungan, kenyamanan serta kebaikan yang saya alami. Nah itulah itulah sebabnya saya katakan bahwa saya akan selalu mencoba untuk mensyukuri. Satu tahun yang lalu, tepatnya tanggal 02 April 2011 saya sempat menulis sebuah puisi di blog ini juga. Puisi itu mengungkapkan perasaan hati saya pada tanggal tersebut berhubung saya berulang tahun yang ke-23. Tentu saja saya merasa bahagia dan kan lebih bahagia jika kehadiran saya di tengah teman-teman, di tengah-tengah komunitas memberikan dampak positif.  Hari Senin yang lalu (tanggal 02 April 2012) saya kembali berulang tahun, tahun ini yang ke-24. Rasa-rasanya agak berat menuliskan

Inspirasi Dari Atas Genteng

Dua hari yang lalu saya berkicau di twitter begini, “saya punya hobby yang baru, naik ke atas genteng”. Itu bukan asal kicauan, tapi itu serius. Akhir-akhir ini saya sering naik ke atas genteng.  Terakhir kali saya naik tadi siang karena menerima telfon dari pacar. Menerima telefon di atas genteng supaya aman dari gangguan orang lain. Sebelumnya saya mau cerita sedikit. Saat ini saya tinggal di daerah Curug, Tangerang – Banten. Sebenarnya sudah beberapa minggu saya tiba di sini (Curug), tepatnya tanggal 2 Maret 2012 yang lalu. Saya berdomisili di Tangerang dalam rangka mengikuti sebuah program pelatihan dari salah satu perusahaan swasta skala nasional tempat saya bekerja sekarang.  Saya tak bisa menghindari hal ini karena merupakan program dari management. Tangerang adalah bagian dari kawasan Jabodetabek yang tak lepas dari image kesibukan ekonominya. Terjadi interaksi social ekonomi yang sangat tinggi setap detiknya sehingga kawasan ini tak akan pernah berhenti dari kesibukann

Menyekolahkan Anti Korupsi

Stop Korupsi Hari ini (Jumat 03 Februari 2012) ada perkembangan baru yang dilakukan KPK dalam penanganan kasus suap wisma atlet Palembang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Abraham Samad selaku ketua KPK dalam jumpa pers di gedung KPK. Dikatakan bahwa KPK menetapkan seorang lagi tersangka baru dalam kasus wisma atlet yang menyeret M. Nazaruddin selaku mantan Bendahara Umum PD. Tersangka baru yang dimaksud adalah seorang perempuan berinisial AS. Peningkatan status seorang AS yang awalnya sebagai saksi menjadi tersangka ini merupakan hasil pengembangan dalam proses penyelidikan yang dilakukan KPK. Publik dengan gampang bisa menebak bahwa AS yang dimaksud Ketua KPK adalah Angelina Sondakh.  Peningkatan status AS menjadi tersangka sebenarnya bukan berita baru. Publik sudah lama menunggu-nunggu kejelasan penanganan kasus wisma atlet yang ditangani oleh KPK untuk membukanya secara terang benderang. Masih banyak nama pejabat yang ikut terseret dalam kasus tersebut. Di sini kit

Malam

Berdiri memandangi ruang terbuka di atas sana, sekaligus saya membiarkan kulit sensitif saya tertusuk dinginnya angin malam. Langit nampak kelabu, berwarna monoton dan terlihat tenang. Warna kelabu itu membusur dan menjadi penghubung antara saya dan hati saya. Sebuah pemandangan yang tak mengandung definisi. Kemudian datang sebuah rona indah dan bersinar di dalam jantung saya. Rona yang mampu mengalir dalam pembuluh darah saya. Dan akhirnya bibir saya melengkung menyiratkan sebuah senyuman. Selamat malam!. Malam, 23:35

Perencanaan

Ilustrasi. Courtesy of interviewpenguin.com Tanggal 01 Januari 2012, semua orang bersuka cita menyambut hari baru dalam tahun tersebut. Pada tanggal tersebut saya menyempatkan diri mengikuti ibadah syukur memasuki tahun baru di Gereja Toraja Jemaat Maindo. Sebuah gedung gereja yang terletak di Maindo, Kec. Bastem, Kab. Luwu, kampung halaman saya sendiri. Saya kebetulan berada di Bastem ketika memasuki detik-detik tahun 2012. Memasuki tahun baru, artinya ada periode baru yang akan dilalui ke depan. Kita (saya) tidak mengetahui persis apa yang akan terjadi dalam detik-detik berikut, itu mutlak. Saya jelas tidak tahu apa yang akan terjadi dalam tahun 2012. Menurut saya, tahun ini penuh dengan misteri. Banyak orang menggadang-gadang bahwa tahun ini akan terjadi badai matahari yang bisa menghancurkan isi bumi. Akan terjadi kiamat. Saya sendiri tidak percaya hal itu. Tapi yang jelas, ada kekhawatiran-kekhawatiran saya tahun baru 2012 ini. Saya tidak paham mengapa terjadi hal demi