Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2011

Ocehan Sayang

Suatu waktu di sebuah negeri yang aku huni. Jari-jariku menari di atas susunan keyboard komputerku dan menuliskan catatan ini.  *** The lovers. Courtesy of prosa Torajacybernews.com Rasanya tak ada yang dapat menghalangiku untuk mengoceh panjang lebar dihadapanmu. Aku ingin menyatakan isi hatiku supaya kamu tahu semuanya. Aku mencintaimu dan demikian juga kamu mencintaiku. Setiap kali aku menatapmu, dada ini serasa mengombak… Aku seperti melihat bintang di sepasang bola mata indahmu. Tak ingin segera memalingkan padangan ketika mataku tertuju pada wajamu yang manis. Engkau laksana putri surga yang hadir dalam hidupku. Darahku mengalir kencang ketika engkau memberikanku senyumanmu yang termanis. Kehadiranmu dalam hidupku sungguh memberi warna. Menjadikan lukisan-lukisan hariku semakin sempurna. Kanvas-kanvasku terlukis penuh dengan dengan indahnya pelangi. Hingga kanvas langit menjadi indah karena warnamu. Aku bahagia ada di sampingmu, aku juga bahagaia engkau ada di sampingku. Har

Karna Aku Tlah Denganmu

Romance. Courtesy of berita.assyams.com Sebagai penyuka lagu Ari Lasso, pasti tahu kan lagu terbarunya? Judulnya sesuai dengan judul postingan saya kali ini. Saya lumayan suka dengan lagu ini, enak didengar, liriknya simple namun mengena ditambah dengan karakter suara seorang remaja Ariel Tatum. Oyah.. lagu ini juga bertengger di urutan teratas tangga lagu Indonesia (update 23/10/2011). Sekedar info. Lagu-lagu Ari Lasso bisa menjadi alternatif untuk menikmati lagu-lagu romance. Sebenarnya banyak juga rujukan lain, apalagi kalau sampai ke luar negeri, ada banyak lagu-lagu romance dari musisi barat sana. Nah, dalam rangka menunjukkan diri sebagai pecinta karya seni anak bangsa, marilah kita mencintai karya-karya musisi tanah air. Lagu-lagu karya anak bangsa tidak kalah bagus kok :D.  Ada yang unik untuk lagu berjudul "Karna Aku Tlah Denganmu". Menurut saya, liriknya boleh dikata terlalu manja dan sangat bernuansa remaja.  Memang sangat cocok jika Ari Lasso menyanyikannya b

Kangen Salatiga

Malam minggu (Sabtu tanggal 16 Oktober) saya cukup sering berkicau di media sosial twitter.com. Yeah, kebetulan saya tidak kemana-mana seperti anak muda lainnya setiap malam minggu hehe. Saya dirumah saja, kebetulan malam itu ada laga derby MU Vs Liverpool, duel dua raksasa Liga Inggris. Oyah,, hasilnya 1-1,, mumpung saya masih ingat :D. Kicauan saya waktu itu sering ditanggaipi Coryn yang kebetulan lagi sama ka' Nana. Nah, supaya tidak ada yang salah paham... mereka berdua itu teman saya di PMK Salatiga dulu. Dulu sekali. Nana melalui Coryn menanyakan kapan main ke rumah Perkantas Salatiga. Hmmm saya ketus saja bilang kalau dalam waktu dekat saya akan ke sana. Hmmmm... tambah kangenin aja nih salatiga.  Salah satu pemandangan Salatiga. Dokumen pribadi.  Curhat nih., Ga papa yah, sekali-sekali curhat di blog.  Ngomong-ngomong,,, memang dalam waktu dekat ini saya berencana akan main-main ke sana. Sebenarnya ada agenda juga yakni menghadiri upacara wisudah Togar (FSM

Dahlan Ishak sangat cocok jadi Meneg BUMN

Dahlan Iskan. Courtesy of KOMPAS.com Dua minggu terakhir ini masyarakat Indonesia menunggu-nunggu pengumuman Mentri baru dari Presiden RI. Publik sangat mengharapkan agar Reshuffle terhadap Kabinet Indonesia Bersatu II dapat meningkatkan kinerja pemerintah demi menyejahtrekan rakyat. Adanya 'rapor merah' sebagai penilaian kepada beberapa kementrian menjadi indikator dilakukannya reshuffle ini. Media-media mainstream sering kali menurunkan laporan mengenai lambannya kinerja pemerintahan, belum lagi adanya beberapa kementrian yang tersenggol kasus korupsi. Sebagai masyarakat awam, saya mengapresiasi usaha Presiden Yudhoyono untuk menata ulang formasi kabinetnya, terlepas dari banyaknya kepentingan pragmatis partai politik.  Siang ini saya kebetulan membaca headline di  KOMPAS.com , salah satunya dengan judul Ditunjuk jadi Mentri BUMN, Dahlan Ishak terisak-isak . Dahlan Ishak saat ini sebagai bos di PT. PLN. Saya sedikit mengenal beliau dari catatan-catatannya di harian Jawa P

Susahnya Mencari Prangko Saat Ini

Prangko. Courtesy of Cirebon.olx.co.id Prangko merupakan secarik kertas yang digunakan sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pengiriman surat oleh kantor pos. Prangko tersebut ditempelkan pada pojok amplop surat atau kartu pos sebelum dikirimkan ke tujuan. Dari berbagai sumber saya menemukan bahwa ternyata prangko ini telah digunakan jauh di masa silam yakni pada tahun 1840 yang bermula di Inggris. Alat komunikasi seperti ini merupakan media yang paling banyak digunakan masyarakat sebelum kepopuleran digital seperti pada saat ini.  Saat ini pola komunikasi masyarakat umum telah berubah drastis. Perbedaannya sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi 10 tahun terakhir, apalagi jika dibandingkan dengan kondisi pada era 1980. Kini masyarakat umum dapat bertukar infomasi secara instan ( real time ). Tak ada waktu lagi untuk menuliskan kata-kata pada lembar surat, membeli amplop surat dan prangko. Belum selesai sampai di situ, surat yang siap dikirim masih h

Saya Menyesal Kasih Uang ke Peminta-minta Ini

Semakin banyak saja cara yang dipakai para meminta-minta di jalanan buat mendapatkan uang dari pengguna jalan. Alasannya pun ketika meminta uang sungguh di buat-buat. Saya beberapa kali menemui (ditemui) dan kebanyakan alasannya adalah meminta sangu buat pulang rumah karena sudah tidak punya uang. Peminta-minta untuk kategori ini kelihatan lebih rapih dan bersih. Seperti yang dituliskan seorang kompasioner  Afandi Sido  bahwa peminta-minta jenis ini justru tidak punya kecacatan fisik pada tubuhnya. Saat membuka laman Kompasiana malam ini, tulisan yang dibuat oleh Afandi Sido tersebut masuk HL. Kebetulan saya punya kisah yang sama dan tertarik membagikannya di sini. Saya tertarik menuliskan cerita ini karena memang tadi pagi (10/10/2011) saya betul-betul dibuat jengkel salah seorang peminta-minta.

KPK di dadaku

Logo KPK. Coutesy of pedang-today.com Ada satu politikus yang lambat laun namanya mentereng di media karena getol menggulirkan ide 'pembubaran KPK'. Politikus yang saya maksud adalah Fahcri Hamzah dari PKS yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Dulu hanya selentingan-selentingan yang muncul untuk membubarkan KPK, artinya belum ada anggota dewan yang dengan terang-terangan mengaku menggulirkan ide tersebut. Tapi itu dulu. Beda dengan sekarang karena nama Fachri Hamzah sudah muncul. Saya selaku warga negara biasa tetap menghargai pendapat wakil rakyat tersebut, tapi perlu diingat satu hal bahwa seorang wakil rakyat mesti memperjuangkan hak-hak rakyat yang diwakili. Ini tidak sekedar bicara idealis-idelis namun sudah menjadi prinsip utama seorang wakil rakyat dalam menjalankan tugas. Saya tidak berlu banyak untuk bercoleteh di sini, saya pikir Fachri Hamzah sudah ahli dalam hal ini.