Sebelumnya saya pernah mengulas sepintas terkait menu wajib kuliner di kota Baubau yakni parende. Kali ini saya akan mengulas salah satu pantai tempat berenang santai yakni pantai Nirwana. Akses menuju pantai Nirwana dari kita baubau cukup mudah, cukup menyusuri jalur ke arah bandara, jalan lurus meliwati badara Betoambari. Sekira 10 menit dari bandara, kita akan sampai di lokasi pantai Nirwana. Pada saat saya ke lokasi pantai nirwana, saya berangkat dari depan Lippo Plaza Buton, estomasi waktu perjalanan dengan mobil yaitu 25 menit dengan jarak 21Km. Kami menumpang taksi dengan total argo sampai ke tujuan yakni Rp.63.000. Transportasi lain yang bisa digunakan yakni ojek dengan tarif Rp.50.000 nego. Pantai Nirwana terletak di Jalan Dayanu Ikhsanuddin, Sulaa, Kec. Betoambari, Baubau. Pasirnya halus dan bersih, lautnya yang landai sehingga bisa menikmati berenang agak jauh ke laut tanpa takut tenggelam, tentunya harus hati-hati. Desiran ombak lautnya cukup lembut. Sangat cocok di
Kota Baubau berada di pulau Buton Sulawesi Tenggara. Kota Baubau sangat kaya akan keragaman budaya, bahasa dan juga dari sisi historisnya. Pulau Buton tak terpisahkan dari eksistensi Kesultanan Buton yang salah satu peninggalannya berupa benteng terluas di dunia yakni benteng Keraton Buton (MURI dan Guiness Book Record tahun 2006). Untuk masalah kuliner, masyarakat Baubau juga miliki olahan makanan yang khas, salah satu yang ingin saya ulas adalah Parende. Sebetulnya, parende adalah sebutan lain dari masakan ikan kuah kuning. Yang menjadi karakteristik parende adalah rasa bumbu alaminya yang kuat yang merupakan kombinasi dari serai, daun salam, daun kemangi, jeruk serta gorengan bawang. Nikmat segar monggoda. Parende isi seharga Rp.25.000 yang sangat menggoda selera. Parende paling banyak menggunakan ikan jenis kakap merah. Bumbu dasar parende adalah belimbing wuluh, kunyit, bawang merah, tomat hijau atau merah, bawang putih, jeruk nipis, cabe rawit, serai, daun sala